Wahai Pujangga...
Kepada siapa ku harus bergumam?
kepada lirihan sayup-sayup nafas di jiwa?
ataukah kepada rayuan belenggu pekatnya sukma?
Dengarlah Nelangsa...
Ingin kulantunkan sepi yang tak
bernadi...
Membungkam setiap nazarnya serpihan jiwa...
Dan akhirnya...
Mengakhiri cerita, sampai ku menutup mata...