Minggu, 28 Oktober 2012



Wahai Pujangga...
Kepada siapa ku harus bergumam?
kepada lirihan sayup-sayup nafas di jiwa?
ataukah kepada rayuan belenggu  pekatnya sukma?
Dengarlah Nelangsa...
Ingin kulantunkan sepi yang tak bernadi...
Membungkam setiap nazarnya serpihan jiwa...
Dan akhirnya...
Mengakhiri cerita, sampai ku menutup mata...

Jumat, 19 Oktober 2012



Lambaian eksotis dahaga jiwa mulai mencoba untuk merangkul sukma,
Menggetarkan raga tapi seolah ingin memadamkan lentera jiwa,
Dengarlah kasih, lirik-lirik senja mulai berkumandang,
Akankah kau mengerti?
Jika tangisnya malam, dipeluk mesra oleh sang bintang,
Dan jikapun sunyinya sang cakrawala, dimeriahkan oleh riaknya suara alam,
Lalu kelamnya rintihan jiwa, akankah ditemani setia oleh sendunya bisikan sang pelantun lara?
Entahlah...

Rabu, 17 Oktober 2012




Tangan kembali melirik untuk beradu rasa..
Gegap gempitanya alunan jiwapun makin meniup lenguhan sang jiwa..
Jika ini hanya sebatas kata, apakah mampu ungkapkan gelora jiwa?
Jika ini nafasnya rasa, mungkinkah tangan mampu beralun mesra?

 Entahlah...

Senin, 15 Oktober 2012


Letter to JULIET:
Juliet, Do u believe in destiny?
hmm....I do..
I really don't know where u are now.
But i can't forget ur eyes,Ur smile, and the smell of urs...
How can i describe all of that with words?
It's not enough to describe u with words.
Really not enough.
Exactly, Absolutelly can't.
And i do believe our destiny will guide us to find each other.
I do believe.......
Wish the wind would help me to send this letter to u....Oh Juliet.
U are my true love.
From : Romeo (IKPJ)..

Sabtu, 13 Oktober 2012


Tuhan, terima kasih...
Jika geliat ini membeku dan padam terhempas asa..
Setidaknya ada untaian nada yang tersisa..
Ya, sajak-sajak senja,,selalu membahana..
Dan mungkin, terhiasi kerlingnya tarian penyejuk jiwa..
Dan mungkinpun, terkapar dalam rintihnya alunan pencabut jiwa..


Jumat, 12 Oktober 2012


Kasih, dengarkanlah lagu ini...
lagu yang tak bernada, tapi memiliki jiwa...
tak memiliki lirik, tapi memiliki nafasnya asa,.
Kuulangi terus untuk melantunkannya, akankah kau mengerti?
Ibaratkan senja, senyummu adalah cahaya keemasan sang surya..
Ibaratkan panorama, perangaimu adalah lambaian mesra deburan ombak..
Masih tak mengerti?
Bahkan kata-katapun masih terperangah untuk menjelaskannya..
Entahlah....